Seminar Pengembangan Bahasa Arab (ARLIC)

Puluhan Pimpinan dan Guru Pondok Pesantren Lombok NTB menghadiri Seminar Pengembangan Bahasa Arab (ARLIC) di Aula Pondok Pesantren Darul Falah Pagutan Mataram

STIS Darul Falah – TGH. Zafrul Fauzan Tabrani Pengawas Yayasan Pondok Pesantren Darul Falah sekaligus penanggung jawab kegiatan Training of trainer Arlic di Pondok Pesantren Darul Falah Pagutan Mataram mengatakan, seminar pengembangan bahasa Arab menghadirkan pemateri Rita Febrianta,M.Pd, Dr. Andi Hadianto, MA, Dr. Muhajir, S.Pd,I. M.SI pemateri juga didampingi Habib ‘Alwi Syihab Ketua Arabic Lingual Center Indonesia.

Sambutan Penanggung Jawab Kegiatan seminar ARLIC TGH. Zafrul Fauzan Tabrani
sambutan Ketua STIS Darul Falah Pagutan Mataram (Ahmad Lutfi Rijalul Fikri, ME.)

 

Lebih lanjut penanggung jawab kegiatan Training of trainer Arlic dalam sambutannya mengatakan: melihat perkembangan teknologi dan keadaan zaman yang sedemikian rupa, sehingga pesantren, umumnya metodologi dakwah harus menyesuaikan dengan zaman, yaitu bagaimana membahasakan dakwah, membahasakan ulumusyariy’ah kepada masyarakat sehingga mudah diterima dan masyarakat gembira mendalami dan pempelajari tanpa mengurangi intisari dari ajaran islam itu sendiri, Pondok pesantren Darul Falah sudah mulai melakukan inovasi dalam pengajaran ulumusyar’iyah ini, melalui dua metode baru, pertama, Pengembangan Ulumul Quran di pesantren melalui metode Qiroati, bagimana santri bisa membaca al quran dan menghafal al quran dengan baik dan benar khususnya riwayat Hafz.

Kedua, Pengembangan Ulumul Syar’iyah dengan mempertahankan kutubutturats. Inovasi ini muncul karena melihat beberapa pesantren di indonesia yang mulai terjadi distorsi pemahaman dalam Ulumul Syar’iyah sehingga banyak pesantren yang merubah wajahnya menjadi pesantren sekolah. Inovasi ini kami lakukan melalui kerjasama dengan pondok pesantren Sidogiri dengan metode al miftah lil ulum metode cepat membaca kitab. Kedua metode ini sebagai penguatan keilmuan pesantren. dan kami juga berharap dengan terselenggaranya kegiatan seminar Arlic hari ini bisa membantu guru, dosen, santri dan mahasiswa dalam penguatan dan pemahaman kutubutturats integrasi IPTEK.

Habib ‘Alwi Syihab Ketua Arabic Lingual Center Indonesia, mengatakan seminar yang berlangsung selama tiga hari membahas pengenalan dan metode mengajar modul bahasa Arab Markaz Al-lisan Al-Umm dan Serial Al-lisan, maka kosakata yang ada telah dikumpulkan dalam bentuk flash card yang dapat diakses melalui computer atau aplikasi smartphone. Aplikasi tersebut juga memiliki banyak latihan interaksi.
Ketua STIS Darul Falah Pagutan Mataram Ahmad Lutfi Rijalul Fikri, M,E mengharapkan dengan menjalin kerjasama MOU STIS Darul Falah dengan ARLIC Indonesia, penggunaan bahasa Arab di kampus STIS Darul Falah dapat menjadi bahasa kedua (second language) setelah bahasa Indonesia. Hal itu dilakukan agar bahasa tersebut berkembang dengan baik di kalangan warga sivitas akademika.
jika selama ini banyak dosen menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di kelas, ke depan para dosen pun harus menggunakan bahasa Arab sebagai pengantar perkuliahan mereka kata Ketua STIS Darul Falah saat membuka Seminar Internasional bertajuk “Addaurah attadribiyah lita’hili al mu’allimi al logah al Arabiyah manahijullogah al-arabiyah bita’awun ma’a jami’ah Darul Falah lil ulumi syari’ah wa madrasati Darul Falah al islamiyah”.

Sambutan Ketua ARLIC Center Indonesia Habib Alwi Syihab
MoU STIS Darul Falah Pagutan Mataram NTB dengan ARLIC

Lanjut Ketua STIS Darul Falah mengatakan penggunaan dan penguasaan bahasa Arab di kalangan warga sivitas akademika dan mahasiswa STIS Darul Falah perlu terus didorong agar mereka memiliki kemampuan berbahasa Arab dengan baik selain bahasa yang hanya berkembang secara akademik melainkan juga untuk membantu dalam memahami kutubutturats.Terlebih STIS Darul Falah mempunyai Visi “Menjadi Pusat Studi Hukum Islam yang maju, kompetitif, dan inovatif berbasis kutubutturats terintegrasi IPTEK”. Turut hadir Wakil Ketua I STIS Darul Falah Dr. Muhamad Arifin,M.Pd dan Wakil Ketua III Zulkarnian,MPd dan beberapa dosen STIS Darul Falah Pagutan Mataram.

Kendati seminar ini digelar secara keterbatasan sebab pelayanan dan tempat yang sederhana, tidak menjadi alasan untuk tidak melakukan dengan suka cita serta penuh rasa syukur. Kata Ketua Yayasan Pondok Pesantren Darul Falah Mataram, TGH. Muammar Arafat, SH,MH. lebih lanjut Ketua Yayasan Ponpes Darul Falah Mataram TGH. Muammar Arafat, SH,MH menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya acara ini, Beliau juga menyampaikan Tahniah dan Selamat kepada para peserta seminar sembari berharap agar semua peserta menindak lanjuti dari hasil seminar ini supaya ilmu yang sudah didapatkan bisa berkembang dan bermanfaat bagi santri-santriwati di pondok pesantren masing-masing.

Habib Salim Bin Umar Bin Hafiz Bin Abu Bakar Bin Salim dalam sambutanya via daring mengatakan bahwa, kebudayaan arab terdiri dari dua pokok, pertama, Al Logah Al Arabiyah (Bahasa Arab), kedua, Al Din Al Islam (Agama Islam), Agama islam inilah yang menghukumi apa yang ada di saqafah Arabiyah. kalau ada terdapat budaya yang menyimpang di Arab maka islam hadir memperbaikinya agar lebih baik. oleh karena itu bahasa arab menjadi sarana yang cukup penting untuk memahami saqafah arabiyah untuk menyebarkannya ke berbagai penjuru dunia. Beliau juga memberikan semangat untuk mempelajari Bahasa Arab dengan baik karena Bahasa Arab adalah kunci memahami Agama Islam. beliau menekankan Supaya TOT ARLIC ini bisa dilaksanakan dengan maksimal melalui silsilah allisanikum dan berikutnya melalui silsilah yang lain, beliau berdoa semoga kita bisa berkhidmat dalam menyebarkan saqafah arabiyah Islamiyah. terakhir beliau mengirimkan salam Guru mulia Syekh Habib Umar Bin Muhammad Bin Salim Bin Hafiz kepada seluruh peserta utamanya kepada para alim ulama kiai dan tuan guru yang hadir pada acara tersebut. Kemudian Acara seminar ditutup dengan do’a yang dipimpin oleh Syekh Al Mursyid TGH. Muhammad mustiadi Abhar pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Pagutan Mataram.

Kreator: Dr. Muhamad Arifin, M.Pd

 

 

Facebook Comments Box

Leave a Reply