Menutup rangkaian kegiatan selama bulan Ramadhan 1445 H beberapa waktu lalu, Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Darul Falah Pagutan Mataram NTB mengadakan seminar Manajemen Pondok Pesantren di Pondok Pesantren Darul Falah. Tidak kurang dari 3 pemateri internal dan eksternal dihadirkan untuk menyukseskan seminar kampus pondok pesantren ini. Seminar ini dilaksanakan sejak tanggal 2 sampai 5 April 2024. Mengingat sholat tarawih berjamaah di pondok pesantren ini dilaksanakan mulai jam 02.00 dinihari, maka seminar ini dilaksanakan bakda sholat Isya mulai jam 21.00 hingga selesai.
Tidak kurang dari 50 mahasiswa dan santri menghadiri seminar ini selama 4 malam berturut turut, mereka terlihat antusias karena materi yang dibahas dalam seminar ini sangat penting dan bermanfaat dengan tugas dan keseharian di pondok pesantren. Materi materi yang dibahas dalam seminar kali ini meliputi Manajemen Konflik Di Pondok Pesantren dengan Ketua STIS Darul Falah Ahmad Lutfi Rijalul Fikri sebagai pemateri, Manajemen Sumber Daya Manusia dengan pemateri Ustadz Habiburrahman (civitas akademika Universitas Muhammadiyah Mataram) , Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Pondok Pesantren dengan pemateri Ustadz Dr.Muhammad Arifin (Wakil Ketua I STIS darul Falah) dan diakhiri dengan materi Pesantren Ramah Santri dengan pemateri dari praktisi konseling Bapak Harmoko,S.Pd.Kons.
Dilaksanakan secara sederhana ala santri di Aula Al Abhar, para mahasiswa dan santri terlihat antusias mengikuti seminar ini, terutama materi terakhir tentang Pesantren Ramah Santri. Selain karena pemateri memaparkan materi secara interaktif dua arah dengan melibatkan peserta secara aktif, kepentingan para peserta yang sebagian besar memiliki tugas sebagai ustadz dan ustadzah dalam kesehariannya di pondok pesantren Darul Falah membuat mereka begitu antusias hingga akhir seminar.
Seminar hari terakhir itu berakhir jam 00.30 dinihari, satu jam sebelum pelaksanaan shalat tarawih berjamaah malam itu. Mereka pun segera tidur untuk beristirahat sebentar, namun tidak sedikit dari mereka yang lanjutkan diskusi sambil minum kopi agar bisa lanjut berburu malam Lailatul Qadar, karena malam itu adalah malam ganjil Ramadhan.
Writen by: Dedy Hermawan